Sensor ini memiliki 2 buah logam yang telah disatukan. Cara kerja dari BTS adalah tiap logam dari BTS mempunyai koefisien yang berbeda-beda. Maka dari itu jika lempengan logam tersebut dipanaskan maka lempengan tersebut akan melengkung.
BTS dapat ditemukan di setrika yang sering digunakan. Jika panas dari setrika sudah mencapai batas maksimumnya maka setrika akan menurunkan suhunya.
Gambar :
B. Thermocouple
Thermocouple dibuat dari logam yang kedua ujungnya diberi perbedaan suhu dan menghasilkan tegangan.
Thermocouple dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Tipe K (Chromel(Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy))
Thermocouple yang lebih murah dari yang lain. Rentang suhunya antara lain -200 C hingga +1200 C
2. Tipe E (Chromel / Constant (Cu-Ni Alloy))
Thermocouple yang memiliki keluaran yang besar. Cocok digunakan pada temperatur rendah.
3. Tipe J (Iron/Constant)
Rentang suhunya antara lain -40 C hingga +750 C .
4. Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si Alloy) / Nisil (Ni-Si Alloy))
Dapat digunakan di pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum. Mampu mengukur suhu di atas 1200 C.
5. Type B (Platinum-Rhodium / Pt-Rh)
Mampu mengukur suhu diatas !800 C. Pada tipe B tidak dapat digunakan untuk pengukuran di bawah 50 C.
6. Type R (Platinum / Platinum with 7% Rhodium)
Mampu mengukur suhu diatas 1600 C. Pada type R biayanya mahal sehingga tidak dapat digunakan pada tujuan yang biasa.
7. Type T (Copper / Constant)
Rentang suhunya antara lain -200 C hingga 350 C. Memiliki konduktor positif yang terbuat dari tembaga dan negatifnya terbuat dari constantan.
8. Type S (Platinum / Platinum with 10% Rhodium)
Mampu mengukur suhu diatas 1600 C. Biayanya juga tinggi sehingga tidak dapt digunakan untuk tujuan umum. Type S ini digunakan sebagai pengukuran titik leleh emas (1064.43 C)
C. Thermistor
Thermistor memiliki sifat yang mampu mendeteksi perubahan suhu menjadi perubahan hambatan (resistansi).
Thermistor terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Posistor (PTC = Positive Temperature Coefficient)
Sifat dari PTC adalah jika perubahan suhu naik maka nilai tahanan pada PTC akan naik.
2. Nesistor (NTC = Negative Temperature Coefficient)
Sifat dari NTC adalah jika perubahan suhu turun maka nilai tahanan pada NTC akan turun.
D. Resistance Temperature Detector (RTD)
RTD adalah sensor yang mengubah data pembacaan suhu menjadi hambatan atau resitansi.
Unsur-unsur RTD terdiri dari bahan murni yang hambatannya telah didokumentasikan.
RTD adalah salah satu sensor suhu yang memiliki keakuratan yang sangat tinggi,memberikan stabilitas yang tinggi, dan juga memiliki kekebalan terhadap gangguan listrk sehingga lebih cocok digunakan pada perindustrian.
Bahan-bahan yang digunakan pada RTD adalah :
1. Platinum
2. Nikel
3. Tembaga
4. Balco (optional)
5. Tungsten (optional)
E. Integreted circuit Temperature Sensor
Pada bagian ini dapat diketahui bahwa Sensor suhu juga dapat berupa IC atau Integereted Circuit. Contohnya adalah LM35.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar